“Paramaecium caudatum” adalah Anggota Ciliata yang hidup bebas. Bentuk selnya seperti sandal, ukuran kira-kira 250 mikron, mempunyai sitostom (celah mulut) pada membran plasma, dan selnya diselubungi oleh pelikel. Sel berisi dua inti sel yang terdiri atas “Mikronukleus” yang berperan dalam reproduksi dan “Makronukleus” yang berperan dalam pencernaan
Paramecium juga memiliki
sitoplasma, vakuola makanan (pencerna makanan), serta vakuola kontraktil (pengeluaran zat sisa). Gerakan Paramaecium caudatum dilakukan dengan menggetarkan cilianya. Gerakan cilia sulit diamati oleh mikroskop karena gerakannya sangat cepat.
Reproduksi Aseksual Paramecium
Paramecium berkembang biak dengan pembelahan biner. Tampak satu sel membelah menjadi 2, kemudian menjadi 4, 8, dan seterusnya. Pembelahan ini diawali dengan mikronukleus yang membelah dan diikuti oleh pembelahan makronukleus. Kemudian akan terbentuk 2 sel anak setelah terjadi penggentingan membran plasma. Perlu Anda ketahui masing-masing sel anak tersebutidentik dan alat sel lainnya mempunyai dua nukleus sitoplasma.
Reproduksi Seksual Paramecium Secara Konjugasi
- Dua Paramecium saling berdekatan lalu saling menempel. Kemudian terjadi dua sel saling menempel pada bagian mulut sel. Membran sel pada sel yang saling menempel tersebut melebar dan terbentuk suatu saluran.
Pada bagian masing-masing sel terdapat mikronukleus diploid (2n) yang membelah secara meiosis menjadi 4 mikronukleus haploid (n), sedangkan makronukleusnya tidak mengalami perubahan.
Selanjutnya, masing-masing 4 mikronukleus haploid (n), di setiap sel
membelah secara mitosis menjadi 8 mikronukleus (n).
8 mikronukleus (n) yang terbentuk, 7 mikronukleus hancur, sehingga
setiap sel hanya memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.
Mikronukleus membelah secara mitosis menjadi 2 mikronukleus, sedangkan
makronukleus lenyap, sehingga pada masing-masing sel hanya
mengandung mikronukleus.
Terjadi saling tukar-menukar mikronukleus, yaitu mikronukleus pindah ke sel lain dan sebaliknya. Mikronukleus yang saling tukar-menukar tersebut melebur dengan mikronukleus yang tidak pindah. Jadi, setelah hasil peleburan itu, setiap sel memiliki mikronukleus diploid.
Setiap sel yang telah memiliki mikronukleus diploid (2n), selnya pisah
dan konjugasi berakhir. Kemudian 1 mikronukleus membelah secara
mitosis menghasilkan 2 mikronukleus.
Salah satu dari 2 mikronukleus itu tumbuh menjadi makronukleus,
sehingga setiap sel memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.
2 komentar:
Hahaha ... bisa buat ngerjain tugas nih ...
makasih yah gan infonya
Posting Komentar
Silahkan memberi comment jika punya usul atau pertanyaan.....