Jika kita mempertanyakan dari mana gempa itu berasal atau bagaimana gempa itu terjadi, maka kita dapat melihat pada tiga sumber terjadinya gempa, yaitu karena pergerakan lempeng tektonik, aktivitas gunung api, atau karena runtuhan tambang atau lubang-lubang interior di dalam Bumi. Gempa karena lepasnya sejumlah energi pada saat pergerakan lempeng Bumi disebut gempa tektonik. Akibat aktivitas gunung api, maka disebut gempa vulkanik, dan karena adanya runtuhan disebut gempa runtuhan.
Penggolongan Gempa
Berdasarkan kedalaman pusat gempa atau hiposentrum
- Gempa dalam, jika hiposentrumnya terletak 300–700 km di bawah permukaan Bumi.
- Gempa intermidier, jika hiposentrumnya terletak 100–300 km di bawah permukaan Bumi.
- Gempa dangkal, jika hiposentrumnya kurang dari 100 km di bawah permukaan Bumi.
Berdasarkan bentuk episentrumnya
- Gempa linier, jika episentrum berbentuk garis. Contoh: Gempa tektonik karena patahan.
- Gempa sentral, jika episentrumnya berbentuk titik. Contoh: Gempa vulkanik dan gempa runtuhan.
Berdasarkan letak episentrumnya:
- Gempa daratan, jika episentrumnya di daratan.
- Gempa laut, jika episentrumnya di dasar laut.
Berdasarkan jarak episentrumnya:
- Gempa setempat, jika jarak episentrum dan tempat gempa terasa sejauh kurang dari 1.000 km.
- Gempa jauh, jika jarak episentrumnya dan tempat gempa terasa sekitar 10.000 km.
- Gempa sangat jauh, jika jarak episentrum dengan tempat terasa lebih dari 10.000 km
.
AKTIFITAS DAERAH GEMPA
Berdasarkan sejarah kekuatan sumber gempa, aktivitas gempa bumi di Indonesia terbagi dalam enam daerah aktivitas:
Daerah Sangat Aktif
Wilayah sangat aktif memungkinkan terjadinya gempa dengan kekuatan lebih dari 8 skala Richter. Meliputi wilayah Halmahera dan lepas pantai utara Papua.
Daerah Aktif
Di wilayah ini kemungkinan gempa dengan kekuatan 8 sampai 7 skala Richter sering terjadi. Yaitu di lepas pantai barat Sumatra, Kepulauan sunda, dan Sulawesi Barat.
Daerah Lipatan dengan atau Tanpa Retakan
Gempa dengan kekuatan kurang dari 7 skala Richter bisa terjadi. Wilayah ini meliputi Sumatra, Kepulauan Sunda, dan Sulawesi Tengah.
Daerah Lipatan dengan atau Tanpa Retakan
Gempa dengan kekuatan kurang dari 7 skala Richter mungkin terjadi. Wilayah ini meliputi pantai barat Sumatra, Jawa bagian utara, dan Kalimantan bagian timur.
Dampak Gempa
Seperti bahasan kita sebelumnya bahwa gempa merupakan salah satu tenaga endogen yang memengaruhi bentuk muka Bumi. Oleh karena itu, gempa berdampak langsung pada deformasi lapisan Bumi. Bentuk deformasi akan sangat tergantung pada arah
dan kekuatan tenaga endogen itu sendiri.
Di permukaan Bumi dampak gempa juga dipengaruhi oleh kekuatan gempa itu sendiri. Kerusakan berat timbul dari gempa berkekuatan tinggi. Banyak bangunan hancur, rata dengan tanah, korban pun banyak berjatuhan.
Oleh karena dahsyatnya dampak yang diakibatkan oleh gempa, maka kejadian gempa digolongkan sebagai salah satu bencana yang harus diwaspadai karena dapat juga menyebabkan tsunami.
Gempa menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya tsunami. Gerakan vertikal pada kerak Bumi dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang ada di atasnya. Pada akhirnya menyebabkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai akan menjadi gelombang besar yang disebut tsunami.
TINDAKAN PENYELEMATAN SAAT GEMPA TERJADI
-
Gempa Terjadi saat Berada di dalam Rumah
Saat gempa, akan terjadi guncangan beberapa saat. Selama jangka waktu itu, kamu harus mengupayakan keselamatan dirimu dan keluargamu. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuhmu dari jatuhan benda-benda. Jika tidak ada meja, lindungi kepalamu dengan bantal. Jika sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
-
Gempa Terjadi saat Berada di dalam Rumah Luar
Lindungi kepalamu dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepalamu dengan menggunakan tangan, tas, atau apa pun yang kamu bawa.
-
Gempa Terjadi saat Berada di Mall, Bioskop, dan Lantai Dasar Mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
-
Gempa Terjadi saat Berada dalam Lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika kamu merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika kamu terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
-
Gempa Terjadi saat Berada dalam Kereta Api
Berpeganglah erat pada tiang sehingga kamu tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
-
Gempa Terjadi saat Berada di dalam Mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, kamu akan merasa seakan-akan roda mobil gundul. Bisa jadi kamu kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil ke kiri jalan dan berhentilah. Jika harus mengungsi, maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tidak terkunci. Hindari gedung bertingkat,
menara, maupun tiang.
-
Gempa Terjadi saat Berada di Gunung atau Pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahaya bisa datang dari tsunami. Jika kamu merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi.
Istilah-Istilah Gempa Bumi
- Seismologi : Ilmu yang mempelajari gempa bumi
- Hiposentrum : Pusat gempa yang terletak di dalam Bumi.
- Episentrum : Pusat gempa di permukaan Bumi atau dasar laut, dengan gelombang gempa dari dalam Bumi dirambatkan pertama kali di permukaan Bumi atau dasar laut.
- Seismograf : Alat pencatat gempa.
- Seismogram: Gambaran getaran Bumi yang dicatat oleh seismograf dalam bentuk garis patah-patah. Semakin kuat getaran, semakin lebar penyimpangan garis patah-patah. Semakin lama getaran sampai di tempat, semakin panjang pita seismograf menggambarkan seismogram.
- Pleistoseista: Garis batas daerah yang mengalami kerusakan terberat yang terletak di sekitar episentrumnya.
- Isoseita : Garis pada permukaan Bumi yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai kerusakan fisik yang sama akibat gempa.
- Homoseista : Garis permukaan Bumi yang mencatat gelombang gempa primer pada waktu yang sama dan berupa garis lingkaran atau elips.
1 komentar:
wow info nya bagus buat makalah plh saya, thanks info nya :n:
Posting Komentar
Silahkan memberi comment jika punya usul atau pertanyaan.....